Indonesia Power Sulap Lapangan Bola Di jadikan Pembangkit Listrik

pada 20 Oct 2017

2 Menit

Dibuat Oleh

Berita
0 

Dibaca sebanyak 68,026 kali


PT Indonesia Power mau menyulap lapangan bola untuk jadikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) memiliki 779 Mega Watt (MW) . Pembangkit itu mau memakai tehnologi teranyar.

Direktur Pengembangan serta Niaga Indonesia Power Adi Supriono mengemukakan, untuk membuat pembangkit yang diinisiasi mulai sejak 2015 ini tidak membutuhkan pembebasan tempat, karena manfaatkan tempat lapangan bola, di lokasi PLTGU Tambak Lorok, yang terlebih dulu sudah beroperasi hasilkan listrik ‎400 Mega Watt (MW) .

" Jadi ada tempat lapangan bola yang lalu dibuat project ini, " terang dia di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Jumat (14/7/2017) .

Indonesia Power sudah di tandatangani kontrak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tambak Lorok Blok 3, (yalla shoot)
dengan konsorsium Marubeni, General Electric serta PT Hutama Karya (Persero) .

Direktur Paling utama Indonesia Power Sripeni Inten mengemukakan, pembangunan‎ PLTGU yang terdapat di Jawa Tengah itu, mau mengalirkan listrik 779 Mega Watt (MW) ke jaringan kelistrikan Jawa - Bali.

Project sebagai sisi dari program kelistrikan 35 ribu MW ini, perlu investasi sebesar Rp 4, 8 triliun. " PLTU ini sisi dari 35 ribu MW, mau masuk ke system ‎kelistrikan Jawa Bali, " ucap Inten.

Mesin pembangkit itu memakai tehnologi mutakhir dari General Electric, begitu bisa menghemat pemakaian Bahan Bakar Gas (BBG) sebesar 62 %.

" Saat ini itu tehnologi E. Ini telah gunakan tehnologi H. Dengan efisiensi 62 %. Efisiensi mesin untuk merubah bahan bakar jadi listrik, " tutur Inten.

‎Inten meneruskan, untuk menghasilkan listrik sebesar 779 MW, PLTGU Tambak Lorok perlu suplai gas sebesar 90 Billion British Thermal Unit per Day (BBTUD) . Pasokan gas itu datang dari lapangan minyak serta gas bumi ‎ (migas) Gundih serta Kepodang Jawa Tengah.

Menurut Inten, pembangunan pembangkit‎ itu ditargetkan usai jangka waktu 2 tahun lebih 4 bln., diluar masa penyelesaian pendanaan sesudah enam bln. dari penandatangan kontrak. Begitu, diprediksikan sistem pembangunan di awali awal 2018.


Berita Terkait